Halaman

Dedicated to Whole Family

My life my own story

Sabtu, 23 November 2013

Jogging dan Yoga, Donor Darah juga Bazar di Komplekku


Kegiatan di komplekku itu gak ada matinya, barusan saja kemaren rapat RT, rujakan bareng ibu2 nah sekarang adalah acara resmi dari Puri Balinya yaitu Donor Darah masal dan Bazar ,pagi2nya udah ada Jogging dan Yoga juga. Hebat deh selain itu juga tiap 2 minggu sekali ada pengajian ibu2 di masjid Puri Bali juga ada Posyandu Ceria juga dua bulan sekali diadakannya.

Mama Yiyi masuk kantor hari itu , hari sabtu tapi mama yiyi dapet gambar dan chat dari Group Bbm ibu2 Ubud Pedalaman so mama yiyi gatel kalo gak cerita ,i love writing so that i write .

Pagi2 di bbm sudah rame saja mau berangkat bareng dari saung , ketuanya seperti biasa bu Agung,  yang semangat banget Nia sama Anggi dari perbincangan di bbm hehehehhehe . Kebetulan mama yiyi kalo pergi kantor lewat sana ya udah sambil lewat ketemu deh ibu2 Ubud pedalaman say hay terus ngelanjutin perjalanan ke kantor. Gak tahu deh gimana acaranya tapi dari foto2 keliatannya serru sih, sayangnya gak dapet foto bazar dan donor darahnya maaf ya pembaca ku, yah namanya juga dapet gambar hasil nyomot grup, makasi ya bunda Garis dan bunda2 yang lain gambarnya.

Pemanasan dulu ya bunda2


Tuh instruktur senamnya, tu wa tu wa

Ayo bunda2 gerakin badannya

 Yang kompak dong gerakannya bunda



Abis senam kumpul foto2 dulu dong ah

 
Ibu 2 Ubud : Anggi , asti, Rima, Dahlia, Mariana dan Nia


Nanti deh kalo ada acara lagi dan kebetulan mama yiyi lagi libur tak fotoin yang banyak , tulisan ini pun tetap dibikin walau gak ada akunya biar keliatan aktivitas kompleknya, kalo nungguin aku ikut yah kapan ke fotonya, pengen banget bikin cerita tentang posyandu yang juga diadakan setiap 2 minggu sekali, tempatnya pindah2 , yiyi belum pernah satu kali pun datang, maaf ya nak mama have to work to get money for us. Tapi janji deh akan ada ceritanya walau boleh nyomot juga heehheheheh nggak nggak janji dapet gambar sendiri, yipppiiiiiiiii.

Jumat, 22 November 2013

Acara Rujakan Ibu2 Puri Bali Banjar Ubud


Hari rabu di grup bbm ibu2 puri bali banjar ubud pedalaman ada yang ngajakin rujakan, kebetulan hari itu aku libur gak salah juga kalo gabung, masih lanjutan yang kemaren setelah rapat RT , sudah direncanakan jam 11 siang, kalo yiyi lagi gak bobo aku ikutan kalo nggak ya gak bisalah yiyi tidurnya sekarang lasak harus dijaga, kemaren aja neneknya bilang hampir jatoh.

Jadinya jam 11 siang pada datang ke rumahku, loh kok pindah lokasi kan maunya disaung, karena yang punya rencana bu Agung alias mbak Mariana, semua jadinya ke rumah dia, untungnya tendanya belum di lepas, mama lintang, bu RT kita yang baru Desti ke sana, mama yiyi beres2 dulu ya nak ntar baru kita ke sana. Jam 11 mama yiyi belum makan tapi baru sarapan doang hehehhehe kebetulan nenek bikin sop ayam.

waktu mama yiyi datang semua pada sibuk bantuin ngupasin


ketahuan deh kalo mama yiyi gak bantuin, cuma liatin doang

Waktunya foto2, keep smile

Ya sudah jadilah aku kesana , sudah pada komplit dan sedang dikupas2, peralatan sudah komplit jadinya mama yiyi bawa badan doang hehehehehhehe, kalo bawa buah2 an sudah biasa tapi ada yang gak biasa nih, makan rujak pake kerupuk itu biasa toh, nah ini baru tahu kalo deket2 sini ada pabrik kerupuk jadinya bisa beli fresh dan harganya lebih murah lagi, satu plastik krupuk ini beli langsung dari pabriknya hanya Rp. 2000, - rupiah wah kalo di tukang sayur sudah berapa ya?.

 
Ini loh kerupuk yang aku ceritain

Acara dimulai aja setelah buah2nya dikupas2 ,dan sambelnya diulek langsung deh cocol2, banyak lalat ijo, jadi pake pake lem lalat. Ternyata satu ulekan tidak cukup , ulekan kedua 15 biji cabe rawit pun dibuat, mencret2 dah huehehehehehhehe.

Ini ulekan pertama,katanya kurang pedas


Ulekan yang kedua pun dibuat


Oh lalat kau merusak selera ngerujakku

Acara ngerumpi ala ibu2 pun dimulai, apalagi sabtu besok akan ada donor darah dan bazar, jadi obrolan masih seputar sana, banyak juga yang nawarin dagangannya bahkan sempet dapet tester, ibu2 kalo ngumpul ya begitu , rasanya pengen dahgang juga deh.

Minggu, 17 November 2013

Berobat ke RSPP

Hari Kamis dengan diantar om dan tanteku di Ciputat kami berobat, atas saran omku kami diantar ke RSPP, Rumah Sakit Pusat Pertamina yang menurutnya paling lengkap peralatannya, RSCM pun lengkap tetapi untuk pelayanan kurang, beberapa temankujuga berkata demikian. Kami membawa satu tas besar berisi pakaianku dan fakhri san satu tas lagi buat Nenek dan anti Iin.

Sampai di RSPP sepertibiasa kami  mendaftar ke dokter anak, menunggu dan tak lama kami diperiksa, aku pun menceritakan awal mula kejadian dokter anak langsung merujuk ke Dokter Bedah Anak, kami ke ruangan dokter bedah anak. Salah satu kenyamanan berobat di RSPP ini adalah karena pasiennya tidak banyak kami cepat dilayani dan keramahan perawatnya juga perlu diacungkan jempol. Kami kembali memasuki ruangan dokter bedah anak, cerita yang sama saya ceritakan bahwa bengkak yang terjadi dengan Fakhri hanya 1 hari langsung besar dan dokter menanyakan apakah pernah jatuh atau kena benturan kembali aku menjawab tidak, yang tanpa sadar mungkin bu? kalau itu saya tidak tahu dok.Dokter meminta Fakhri di usg, segera kami menuju ruamg Endoskopi, idak berapa lama kami dipanggil dan mlai di usg oleh dokter ahli, Fakhri anteng banget dia tertidur saat di usg dan sepertinya bengkak itu tidak menimbulkan rasa sakit, karena kalau sakit tentu dokter akan susah menempelkan alat usg di pipinya.

Setelah keluar hasil usg, kembali kami ke Dokter Bedah Anak, Dr.Ali Umar dan setelah melihat hasil usg, dokter hanya meresepkan saleb thrombopop dan karena saya sudah punya saleb yang sama ketika saya dirawat di RSUD Rabbain dokter hanya menyuruh melanjutkan pemakaiannya. Sementara yiyi diduga menderita Hematom, penggumpalan darah diakrenakan benturan , dua minggu lagi kami disuruh kontrol lagi untuk melihat apakah diagnosa itu benar, kalau benar bengkak akan berkurang dan kalau tidak akan ada pemeriksaan lebih lanjut.

Kembali Ke Jakarta untuk Berobat

Yah jadilah hari itu selasa 8 Oktober kami berangkat naik Sari Harum kami dapat seat depan. Kami pergi untuk berobat , sebenarnya hari keberangkatan kami hanya maju satu hari dari rencana semula. Tetangga pun berdatangan ketika kami pulang dari rumah sakit, aku hanya mandi kemudian sedikit merapikan baju yang akan dibawa lalu kami berangkat diantar tetanggaku juga  terimaksih semua tante Yuli, Yuk Pur dan semua yang melihat kami dirumah.

Yiyi aku pangku sepanjang perjalanan kadang bergantian juga dengan Ibuku, Yiyi gak rewel sepanjang perjalanan hanya rewel2 anak tidur biasa, beberapa kali menangis langsung aku beri Asi.
Di Kapal Ferry pun demikian ketika sudah dikapal aku langsung menuju bagian lesehan dan ber AC, Yiyi tdiur lelap sekali padahal kami saja yang dewasa merasakan AC nya sangat dingin. Aku membawa kasur titpis dans elimut tebal yiyi , aku tidurkan iya disampingku sambil aku pun ikut tiduran.

Hanya saat tiba di Jakarta saja Yiyi sedikt rewel ketika di Taksi, dan ketika sampai akupun langsung memberinya Asi sambil tiduran , aku memang agak sulit memberikan Asi sambil digendong atau duduk. Langsung saja tetanggaku berdatangan , beberapa dari mereka yang belum tahu keadaan yiyi menangis. Anehnya yiyi tidak rewel mulai saat dia pertama kali dirumah hingga sekarang lebih satu bulan kami sudah tinggal kembali dirumah kami itu.

Tamu pun tak hentinya berdatangan, hingga malam hari , tinggal mama yangbingun besok Fakhri mau dibawa ke RS. mana beberapa option seperti RSCM, Harapan Kita dan Tarakan.

Bismillah semoga Yiyi tidak menderita penyakit yang berat

Satu Bulan Fakhri dengan Cobaan Berat

Baru genap satu bulan usia Fakhri , baru saja mengupdate status facebook
" Sorry for a heavy day and Unpleasant night since i was born mommy, but someday I won't be this small mommy" cobaan itu datang sungguh cobaan yang luar biasa ,

Hari sabtu pagi, bangun tidur yiyi nangis2 terus dan ternyata pipinya bengkak, kemaren2 memang ada biru dan aku tak menyangka bakal jadi segede itu, beberapa tetangga mengomentari bengkaknya yiyi sebatas biru biasa seperti dicubit setan kalo oarang dulu bilang. Aku langsung membawa yiyi ke dokter anak terdekat, ada dua dokter anak dikotaku yang satu Dokter Suwandi dan atu lagi Isnada, kedua2nya sedang tidak ada di rumah kala itu, atas saran tukang ojek yang mengantarku aku membawanya ke Bidan Aisyah belum juga sampai di Bidan Aisyah ada ibu2 yang melihat yiyi dan mengatakan ini Kanker, ( sampai sekarang masih sakit hati dengan ibu2 itu semoga cukup aku saja yang merasakan dalam keadaan panik, dikomporin lagi tentang sesuatu yang dia pun tak tahu sebabnya) Aku langsung melarikan yiyi ke RSUD Muara Enim dan lagi2 tidak ada dokter anakyang standby, hanya diperiksa dokter umum dan mereka pun seperti bingung, akhirnya mereka mengatakan harus dirawat, Ibu ku sempat menolaknya tapi aku mengatakan kita ikuti saja dokter mak.
kasih ibu sepanjang masa
bagai sang surya menyinari dunia

tertidur setelah capek menangis

Hari sabtu yiyi dirawat, aku dirumah sakit melalui hari2 penyembuhan yang sampai 4 hari belum juga ketahuan penyakit yiyi, untungnya aku punya ibu seperti ibuku yang mau mondar mandir RS - Rumah pada saat kami dirawat, adik2ku juga setipa hari datang juga tetangga kami di muaraenim tanpa kalian semua sungguh ini terlalu berat untuk ibu muda sepertiku.Fakhri rewel aku pun selalu ketakutan kalo ibuku pergi atau pulang ke rumah karena aku sungguh tak mampu mendiamkannya hanya ibukulah yang bisa , makanya ibuku pulang pagi2 sekali dan jam 8 sudah sampai lagi dirumah sakit. Melihat yiyi diinfus yang membuat gerakny tidak leluasa sungguh menyiksaku, pernah aku menyakan kenapa anakku harus diinfus padahal nyusunya kuat, mereka berkata mereka memasukan antibiotik lewat cairan itu.

Pernah suatu malam yiyi nangis sampai hilang suaranya, aku sungguh tak tahan melihatnya lagi2 ibuku yang mendiamkannya. Dan hal yang sangat membuatku terpukul adalah setiap orang melihat anakku mereka seolah2 melihat sesuatu yang menyedihkan ,setiap saat aku selalu menangis hingga adikku, mamakku pun tak tahan ikut menangis.

 
pemasangan infus pertama di kaki


infus kedua ditangan


 
Hanya nenek yang bisa menenangkan Anakku,
bahkan akupun tidak bisa

 
Fakhri menangis dan diam dipangkuan neneknya


Tidurlah anakku, kita akan selalu bersama sayang

Hingga akhirnya hari senin siang dokter jaga memanggilku ibunya Fakhri ya? aku mendengarkan apa yang disampaikan dokter jaga itu, intinya penyakit anakku belum diketahui juga walau sudah 4 hari kami dirawat, dan diakrenakan fasilitas rumah sakit daerah yang terbatas ,ada dugaan yiyi menderita kelainan darah, hah seberat itukah penyakit anakku dokter ? itu baru dugaan bu. kami dirujuk ke RS Muhammad Husein Palembang, aku langsung menanyakan kalau langsung ke  jakarta bagaimana? lebih baik .Itulah salah satu alasanku membawa Fakhri ke Jakarta. Setelah sebelumnya  berunding dengan ibu dan adik2ku.

Yah kami pergi naik Harum ke Jakarta aku, Fakhri , Tante Iin dan nenek pergi ke Jakarta, sebenarnya rencana kepulanganku juga ditanggal itu bahkan adekku Iin jug telah mengambil cuti untuk menagntar kepulanganku, hanya lebih awal satu hari dari rencana dan memang jalan pergi bukan seperti yang kami inginkan, Hari selasa pagi kelaur dari Rumah Sakit dan langsung jam 1 sudah pergi lagi ke Jakarta yang letaknya juga bukan dekat. Untungnya Semua dimudahkan Allah alhamdulillah dari pemesanan tiket, diantar para tetengga dan yiyi yang tidak rewel selama perjalanan. 

Anak adalah titipan akan selalu ada ujian besertanya, semoga setiap ibu2 yang sedang di uji Allah dapat melaluinya.

Muhammad Fakhri Anandiza

Muhammad Fakhri Anandiza,
Anak pertamaku lahir di Rumah Bersalin Az Zahra , Muaraenim
Hari selasa jam 18.45 WIB
melalui persalinan normal
dibantu Dr. Iqbal bidan dan beberapa perawat
berat 3,9 Kg dan panjang 49 cm

Jam 3 pagi aku diantarkan keluargaku ke Rumah bersalin Az Zahra setelah 4 jam aku menahan rasa mules yang tak tertahankan itu, walaupun aku mules tetap saja aku memikirkan adik2kan besok harus kerja aku gak tega bangunin mereka. Akhirnya jam 3 aku sudah gak sanggup lagi hanya menunggu 2 jam lagi pun setelah subuh aku tak tahan, berempat kami menggunakan 2 motor ke rumah bersalin itu.

Aku pasiennya dr. Iqbal memang telah bikin kesepakatan kapanpun aku mules dokter Standby, jadi ketika aku msuk klinik aku diterima dengan baik ,malah salah satu bidannya adalah teman adikku Retno, aku di periksa pembukaannya,baru pembukaan 1,  kemaluanku juga dibersihkan  dicukur, rasanya malu banget deh kok orang lain yang ngelakuinnya. Tapi sudah biasa kok bu kata mereka.

Ternyata akan banyak hal2 malu2 lain lagi, seperti ketika dokter iqbal masuk untuk memeriksa pembukaanku, waduh sudah 2 orang nih yang ngobok2 itu pembukaan ,jadi mulai saat itu aku gak malu2 lagi karena rasa sakit telah mengalahkan rasa malu itu.Setiap dua jam sekali aku diperiksa pembukaannya. Anehnya setiap habis di periksa pembukaannya rasa mules yang luar biasa itu hilang untuk sesaat dan kemudian sakit yang luar biasa itu datang kembali.

Mamak mengoleskan minyak kayu putih dipinggangku setiap rasa itu datang, dan membantuku membaca Ayat kursi , mamakku semoga Allah balaskan surga untukmu , hingga siang hari aku pun sudah tak tahan dan meminta Ceasar yang lalu di bilang sayang sama mamakku, sudah pembukaan 4 lija sebentar lagi juga kelar, kalo ceasar mana bisa saat kontraksi.

Aku pun menikmati mules yang luar biasa itu subhanallah , wajar saja Allah menghadiahkan sahid untuk ibu2 yang melahirkan karena memang pertaruhan nyawa disitu. Pembukaan demi pembukaan aku lalui hingga akhirnya setelah ashar pembukaan 6 dan aku segera dipindahkan ke ruang bersalin.
Aku dipaksa makan buat nambah tenaga saat megedan tapi mana bisa aku makan , dalam keadaan seperti itu. Hingga akhirnya detik menit berlalu pembukaanku sudah masuk pembukaan 8, langsung bertambah dua dari pembukaan awal. Aku sekarang sudah tahu tanda2nya, ketika mules yang sangat luar biasa itu datang disertai dengan keluarnya sesuatu dari mulut rahim. Beruntungnya bidan yang menemani persalinanku itu adalah teman adikku sendiri, jadi perlakuan yang diperlakukan juga berbeda , Thanks Sherly.

Maghrib pembukaanku dinyatakan komplit, perawat pun menelpon dokter Iqbal, tak berapa lama dokter pun berlari -lari menuju ruang bersalin, menggunakan peralatan bersalin , sepatu karet itu mengingatkanku akan film horor seperti mau dimutilasi. Dokter menyuruhku mengedan seperti yang telah diajarkan perawat sebelumnya, maaf no picture untuk keseluruhan cerita ini sungguh tidaklayang tayang gambarnya hehehhehehehe.

Aku mengeden entah berapa kali seingatku lama sekali dari sebelum maghrib hingga masuk isya . akhirnya setelah aku memperhatikan kode dokter ke perawat sepertinya mereka akan menginduksiku aku berusaha sekuat tenaga agar aku tak diinduksi bahkan di vakum, jangan sampe ya Allah. Aku meminta poisisi bantal di lipat sehingga tinggi dan berkali kali meminta minum akhirnya dengan izin Allah anakku yang pertama kelaur dari rahimku, Alhamdulillah.

Seketika rasa mules yang luar biasa itu hilang, aku tersenyum melihat anakku dibersihkan bidan, melihatnya dari jauh saja sudah membuatku bahagia, selanjutnya giliranku di jahit aduh sakit padahla kata dokter sudah dibius. Satu jam lamanya aku dijahit dan akhirnya sudah selesai dan babynya dikasi ke aku setelah diadzanin sama Dokter Iqbal, kata dokter iqbal ini satu2nya kasus  hahahahhha.

Dokter mengucapkan selamat kepadaku kau pun berterimakasih kepada dokter bidan dan perawat2nya, terimakasih telah menghantarkanku menjadi ibu dari putra kebangganku. Ibu dan adik2kupun datang ke ruang bersalin melihat fakhri , fakhriku bebrapa jams etelah dilahirkan seolah sudah mengerti kita , kakinya terus menendang hingga bedongnya terbuka, anak mama yang cerdas. Adik dan ibuku pun terlihat senang sekali.

Dan akhirnya IMD ku pun tidak berjalan mulus, anakku tidak dibaringkan seperti harapanku dia akan mencari2 putingku, fakhri hanya dijejeli payudara ibunya, hah kaget juga masa tau an aku dari pada perawatnya proses IMD yang sebenarnya, mana dibilang air susu ibu belum siap lagi, asi itu akan ada setelah ada rangsangan , kalau tidak sampe 3 tahun juga gak akan keluar, kesel nih nulisnya. Aduh percuma dong ilmuku yang telah aku pupuk sejak kehamilanku, pertemuan2 yang aku hadiri.

Pasrahlah aku ketika anakku diberi susu formula, aku bertahan untuk tidak memberikan sufor, bertahan dengan pendapatku sendiri bahwa bayi tidak akan kelaparan bahkan hingga 3 hari dia tidak makan atau minum sama sekali, bahwa lambung bayi yang baru lahir hanya sebesar kelereng dan Allah sendiri menjaminnya, akhirnya aku mengalah ketika ibuku bilang sudah turuti saja, untungnya fakhri tidak begitu suka susu formula jadi dari 50 ml yang dibuat hanya berapa mili saja diminumnya.

Aku dibawa ke ruanganku dua jamsetelah itu, semalaman aku hanya memandanginnya saja takhenti2nya berucap sukur Alhamdulillah ya Allah. Keesokannya pagi bidan sudah datang untuk memandikannya, akupun belajar dari melihat cara perawat memandikannya, kemudian disaran untuk dijemur, waduh aku belum bisa gendong nih gimana caranya, jadilah fakhri aku jemur didorong dibox bayinya.

Keesokan harinya dokter mengecek semua padaku, dan dinyatakan sudah sehat dan boleh pulang dokter meminta besok, aku mmepercepatnya kalau nanti sore gimana dok? dobolehkan sama dokter dan anehnya ketika aku minta imunisasi perawatnya mengatakan iya nanti di dokter anak bu, hellow hepatitis b itu harus diberikan kurang dari 24 jam setelah bayi lahir , fakhri sudah 2 hari ini usianya.
Jadinya fakhri telat imunisasi keseluruhannya. Hari keempat aku sudah dirumah didatangi banyak tetangga, senangnya banyak yang peduli sama fakhri aku kan bukan warga sana , cucu nenek ini banyak banget rezekinya.

Lengkaplah aku sebagai seorang wanita, aku pernah menikah, mengandung dan melahirkan, Terimakasih nak telah membuatku menjadi seorang Ibu, mulai detik ini tak ada lagi yang kuinginkan. mempunyai anak rasanya seperti seluruh keinginan dikabulkan , nikmatnya

Lebaran Idul Fitri dengan Perut Besar

Tak terasa cutiku sudah hampir satu setengah bulan, puasa kulalui dengan full hanya saat berangkat dan tiba saja tidak puasa dan hingga Idul fitri tiba perut masih saja besar, jadi idul fitri ini aku lalui dengan hamil besar. Setiap tamu yang datang pasti menanyakan kehamilanku dan rata2 mereka mengatakan waduh besar sekali perutnya, kembar nggak nih? karena kehamilanku sudah lewat 9 bulan banyak yang menyarankan mengepel jongkok dan juga jalan pagi hari. Memang sih hanya beberapa kali saja aku dan suami jalan pagi hari, karena bulan puasa tahu sendiri beratnya bangun pagi sehabis sholat subuh itu. Ibu hamil yang bandel hehehehhehe.

Dan karena seminggu setelah Idul Fitri masih  belum lahir juga , bahkan 2 minggu setelah idul fitri masih belum juga lahir aku sering jalan pagi sendirian dan setelahnya aku mengepel jongkok, dan biasanya setelah mandi aku langsung tidur lagi kecapean. Ini sangat ngebantu banget buat merangsang mulesku, Hingga akhirnya 2 hari sebelum jadual induksiku oleh dokter Iqbal aku telah melahirkan anak yang sehat, lengkap dan tak kurang apapun yang menjadi kebanggaanku, namanya Muhammad Fakhri Anandiza,

Berikut ceritanya : (next blog yah, panjang soalnya)

Rapat Pembentukan RT 08 Tamansari Puribali

Semalem ada undangan pembentukan RT baru di lingkungan perumahan kami, Aku berniat ingin datang karena sejak kehadiran kembaliku di perumahan ini aku belum pernah ngumpul2 dengan ibu2 sini, sekaranglah saatnya. Tapi hari itu aku masuk kerja, sepanjang perjalanan pulang ngantuk banget rasanya gak pengen dateng deh ditambah hujan rintik yang awet lagi mualess banget ngeliat yiyi lagi bobo rasanya pengen rebahan disampingnya, anakku kok bubu sih pas mama pulang, mama kan pengen yiyi nenen  sama mama.

Aku mandi, makan , sholat nyuci beres2 rumah hehehehhehe banyak amat yah kerjaanku, iya itu rutin aku lakukan setiap hari kan aku gak punya pembantu, tapi anehnya selalu punya tenaga buat ngelakuin semua itu sungguh kekuatan yang gak akan aku punya jika gak punya anak, yiyi you are my inspiraton , i love you.

Akhirnya sudah banyak yang dateng rame pula, abis ngejemur baju yiyi aku dateng ke rumah Bu Agung, bersalaman dengan ibu2 sana dan bahagia banget dikenali seseorang yang selama ini hanya berkomunikasi sebatas dunia maya, thanks Gilang, Iya ibu2 sana juga heran loh kok sudah  kenal, iya
kami berteman di internet.

 
 Sudah pada ngumpul nih rame,


 Ini Gilang, mamanya Ghazi

Akhirnya acara rumpi ibu2 deh, apalagi aku belum banyak mengenal tetanggaku sendiri, seneng juga walau belum banyak yang tahu aku tapi mereka nanyain yiyi mana? lagi bubu tante, ah lagi2 anakku lebih terkenal dari aku , Yiyi you  are one step a head from me dear gak papa deh mama gak terkenal yang penting yiyi ngetop, ini cerita emak2 yang ngebet banget bikin anaknya terkenal hehehehhehe. Ibu2 foto2 dulu dong :

Ulang dong, belum siap nih

Nah ini baru ok, smile.....

 
 Yang mau narsis boleh juga loh

Namanya emak2 kalo ngumpul berisik banget, sampe2 lupa inti acara hari ini kan pemilihan RT, pake cara apa juga gak tahu akunya, apa musyawarah apa voting tiba2 udah kepilih aja Pak Thomas, selamat ya pak Thomas papanya Keke, Desti juga selamat jadi ibu RT kami yang baru. Semoga bisa menerima dan menyalurkan aspirasi anggota RT nya dan yang pasti bantu saya bikin KTP.

Hah makannya cuma kefoto ini aja, muup

Sepertinya acara intinya sudah kelar , tapi saya bingung perangkat RT nya kok belum ditunjuk, seperti Sekretaris dan Bendahara RT, mau bikin KTP nih jadi harus tahu. Gak papa deh mungkin nanti, setelah sambutan dari Pak RT baru acara inti kedua dimulai makan soto ayam hangat2 enak nih, jam sudah menunjukkan jam 10 malam, aduh yiyi bangun gak ya? masa abis makan langsung pulang, ah biarin deh ada neneknya ini, gak enak nih sama ibu2 sini akhirnya abis ngobrol2 sebentar jam 11 lewat deh aku pulang ke rumah liat anakku lagi digendong nenek, kasian langsung aku ambil dan aku tidurin berharap dia bangun , tapi nak kamu bubunya nyenyak banget gak tega deh.

Dan mamapun bobo lagi sama yiyi besok harus kerja