Halaman

Dedicated to Whole Family

My life my own story

Minggu, 17 November 2013

Muhammad Fakhri Anandiza

Muhammad Fakhri Anandiza,
Anak pertamaku lahir di Rumah Bersalin Az Zahra , Muaraenim
Hari selasa jam 18.45 WIB
melalui persalinan normal
dibantu Dr. Iqbal bidan dan beberapa perawat
berat 3,9 Kg dan panjang 49 cm

Jam 3 pagi aku diantarkan keluargaku ke Rumah bersalin Az Zahra setelah 4 jam aku menahan rasa mules yang tak tertahankan itu, walaupun aku mules tetap saja aku memikirkan adik2kan besok harus kerja aku gak tega bangunin mereka. Akhirnya jam 3 aku sudah gak sanggup lagi hanya menunggu 2 jam lagi pun setelah subuh aku tak tahan, berempat kami menggunakan 2 motor ke rumah bersalin itu.

Aku pasiennya dr. Iqbal memang telah bikin kesepakatan kapanpun aku mules dokter Standby, jadi ketika aku msuk klinik aku diterima dengan baik ,malah salah satu bidannya adalah teman adikku Retno, aku di periksa pembukaannya,baru pembukaan 1,  kemaluanku juga dibersihkan  dicukur, rasanya malu banget deh kok orang lain yang ngelakuinnya. Tapi sudah biasa kok bu kata mereka.

Ternyata akan banyak hal2 malu2 lain lagi, seperti ketika dokter iqbal masuk untuk memeriksa pembukaanku, waduh sudah 2 orang nih yang ngobok2 itu pembukaan ,jadi mulai saat itu aku gak malu2 lagi karena rasa sakit telah mengalahkan rasa malu itu.Setiap dua jam sekali aku diperiksa pembukaannya. Anehnya setiap habis di periksa pembukaannya rasa mules yang luar biasa itu hilang untuk sesaat dan kemudian sakit yang luar biasa itu datang kembali.

Mamak mengoleskan minyak kayu putih dipinggangku setiap rasa itu datang, dan membantuku membaca Ayat kursi , mamakku semoga Allah balaskan surga untukmu , hingga siang hari aku pun sudah tak tahan dan meminta Ceasar yang lalu di bilang sayang sama mamakku, sudah pembukaan 4 lija sebentar lagi juga kelar, kalo ceasar mana bisa saat kontraksi.

Aku pun menikmati mules yang luar biasa itu subhanallah , wajar saja Allah menghadiahkan sahid untuk ibu2 yang melahirkan karena memang pertaruhan nyawa disitu. Pembukaan demi pembukaan aku lalui hingga akhirnya setelah ashar pembukaan 6 dan aku segera dipindahkan ke ruang bersalin.
Aku dipaksa makan buat nambah tenaga saat megedan tapi mana bisa aku makan , dalam keadaan seperti itu. Hingga akhirnya detik menit berlalu pembukaanku sudah masuk pembukaan 8, langsung bertambah dua dari pembukaan awal. Aku sekarang sudah tahu tanda2nya, ketika mules yang sangat luar biasa itu datang disertai dengan keluarnya sesuatu dari mulut rahim. Beruntungnya bidan yang menemani persalinanku itu adalah teman adikku sendiri, jadi perlakuan yang diperlakukan juga berbeda , Thanks Sherly.

Maghrib pembukaanku dinyatakan komplit, perawat pun menelpon dokter Iqbal, tak berapa lama dokter pun berlari -lari menuju ruang bersalin, menggunakan peralatan bersalin , sepatu karet itu mengingatkanku akan film horor seperti mau dimutilasi. Dokter menyuruhku mengedan seperti yang telah diajarkan perawat sebelumnya, maaf no picture untuk keseluruhan cerita ini sungguh tidaklayang tayang gambarnya hehehhehehehe.

Aku mengeden entah berapa kali seingatku lama sekali dari sebelum maghrib hingga masuk isya . akhirnya setelah aku memperhatikan kode dokter ke perawat sepertinya mereka akan menginduksiku aku berusaha sekuat tenaga agar aku tak diinduksi bahkan di vakum, jangan sampe ya Allah. Aku meminta poisisi bantal di lipat sehingga tinggi dan berkali kali meminta minum akhirnya dengan izin Allah anakku yang pertama kelaur dari rahimku, Alhamdulillah.

Seketika rasa mules yang luar biasa itu hilang, aku tersenyum melihat anakku dibersihkan bidan, melihatnya dari jauh saja sudah membuatku bahagia, selanjutnya giliranku di jahit aduh sakit padahla kata dokter sudah dibius. Satu jam lamanya aku dijahit dan akhirnya sudah selesai dan babynya dikasi ke aku setelah diadzanin sama Dokter Iqbal, kata dokter iqbal ini satu2nya kasus  hahahahhha.

Dokter mengucapkan selamat kepadaku kau pun berterimakasih kepada dokter bidan dan perawat2nya, terimakasih telah menghantarkanku menjadi ibu dari putra kebangganku. Ibu dan adik2kupun datang ke ruang bersalin melihat fakhri , fakhriku bebrapa jams etelah dilahirkan seolah sudah mengerti kita , kakinya terus menendang hingga bedongnya terbuka, anak mama yang cerdas. Adik dan ibuku pun terlihat senang sekali.

Dan akhirnya IMD ku pun tidak berjalan mulus, anakku tidak dibaringkan seperti harapanku dia akan mencari2 putingku, fakhri hanya dijejeli payudara ibunya, hah kaget juga masa tau an aku dari pada perawatnya proses IMD yang sebenarnya, mana dibilang air susu ibu belum siap lagi, asi itu akan ada setelah ada rangsangan , kalau tidak sampe 3 tahun juga gak akan keluar, kesel nih nulisnya. Aduh percuma dong ilmuku yang telah aku pupuk sejak kehamilanku, pertemuan2 yang aku hadiri.

Pasrahlah aku ketika anakku diberi susu formula, aku bertahan untuk tidak memberikan sufor, bertahan dengan pendapatku sendiri bahwa bayi tidak akan kelaparan bahkan hingga 3 hari dia tidak makan atau minum sama sekali, bahwa lambung bayi yang baru lahir hanya sebesar kelereng dan Allah sendiri menjaminnya, akhirnya aku mengalah ketika ibuku bilang sudah turuti saja, untungnya fakhri tidak begitu suka susu formula jadi dari 50 ml yang dibuat hanya berapa mili saja diminumnya.

Aku dibawa ke ruanganku dua jamsetelah itu, semalaman aku hanya memandanginnya saja takhenti2nya berucap sukur Alhamdulillah ya Allah. Keesokannya pagi bidan sudah datang untuk memandikannya, akupun belajar dari melihat cara perawat memandikannya, kemudian disaran untuk dijemur, waduh aku belum bisa gendong nih gimana caranya, jadilah fakhri aku jemur didorong dibox bayinya.

Keesokan harinya dokter mengecek semua padaku, dan dinyatakan sudah sehat dan boleh pulang dokter meminta besok, aku mmepercepatnya kalau nanti sore gimana dok? dobolehkan sama dokter dan anehnya ketika aku minta imunisasi perawatnya mengatakan iya nanti di dokter anak bu, hellow hepatitis b itu harus diberikan kurang dari 24 jam setelah bayi lahir , fakhri sudah 2 hari ini usianya.
Jadinya fakhri telat imunisasi keseluruhannya. Hari keempat aku sudah dirumah didatangi banyak tetangga, senangnya banyak yang peduli sama fakhri aku kan bukan warga sana , cucu nenek ini banyak banget rezekinya.

Lengkaplah aku sebagai seorang wanita, aku pernah menikah, mengandung dan melahirkan, Terimakasih nak telah membuatku menjadi seorang Ibu, mulai detik ini tak ada lagi yang kuinginkan. mempunyai anak rasanya seperti seluruh keinginan dikabulkan , nikmatnya

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Selamat ya kak atas kelahirannya..
selamat datang k dunia keponakan baruku..


oh iya cerita d atas sedikit berbau porno tu kak kata2nya..

Liza Delyanti mengatakan...

makasi omku, yang mana tuh yang porno?