Baru genap satu bulan usia Fakhri , baru saja mengupdate status facebook
" Sorry for a heavy day and Unpleasant night since i was born mommy, but someday I won't be this small mommy" cobaan itu datang sungguh cobaan yang luar biasa ,
Hari sabtu pagi, bangun tidur yiyi nangis2 terus dan ternyata pipinya bengkak, kemaren2 memang ada biru dan aku tak menyangka bakal jadi segede itu, beberapa tetangga mengomentari bengkaknya yiyi sebatas biru biasa seperti dicubit setan kalo oarang dulu bilang. Aku langsung membawa yiyi ke dokter anak terdekat, ada dua dokter anak dikotaku yang satu Dokter Suwandi dan atu lagi Isnada, kedua2nya sedang tidak ada di rumah kala itu, atas saran tukang ojek yang mengantarku aku membawanya ke Bidan Aisyah belum juga sampai di Bidan Aisyah ada ibu2 yang melihat yiyi dan mengatakan ini Kanker, ( sampai sekarang masih sakit hati dengan ibu2 itu semoga cukup aku saja yang merasakan dalam keadaan panik, dikomporin lagi tentang sesuatu yang dia pun tak tahu sebabnya) Aku langsung melarikan yiyi ke RSUD Muara Enim dan lagi2 tidak ada dokter anakyang standby, hanya diperiksa dokter umum dan mereka pun seperti bingung, akhirnya mereka mengatakan harus dirawat, Ibu ku sempat menolaknya tapi aku mengatakan kita ikuti saja dokter mak.
Hari sabtu yiyi dirawat, aku dirumah sakit melalui hari2 penyembuhan yang sampai 4 hari belum juga ketahuan penyakit yiyi, untungnya aku punya ibu seperti ibuku yang mau mondar mandir RS - Rumah pada saat kami dirawat, adik2ku juga setipa hari datang juga tetangga kami di muaraenim tanpa kalian semua sungguh ini terlalu berat untuk ibu muda sepertiku.Fakhri rewel aku pun selalu ketakutan kalo ibuku pergi atau pulang ke rumah karena aku sungguh tak mampu mendiamkannya hanya ibukulah yang bisa , makanya ibuku pulang pagi2 sekali dan jam 8 sudah sampai lagi dirumah sakit. Melihat yiyi diinfus yang membuat gerakny tidak leluasa sungguh menyiksaku, pernah aku menyakan kenapa anakku harus diinfus padahal nyusunya kuat, mereka berkata mereka memasukan antibiotik lewat cairan itu.
Pernah suatu malam yiyi nangis sampai hilang suaranya, aku sungguh tak tahan melihatnya lagi2 ibuku yang mendiamkannya. Dan hal yang sangat membuatku terpukul adalah setiap orang melihat anakku mereka seolah2 melihat sesuatu yang menyedihkan ,setiap saat aku selalu menangis hingga adikku, mamakku pun tak tahan ikut menangis.
infus kedua ditangan
Hanya nenek yang bisa menenangkan Anakku,
bahkan akupun tidak bisa
bahkan akupun tidak bisa
Fakhri menangis dan diam dipangkuan neneknya
Tidurlah anakku, kita akan selalu bersama sayang
Hingga akhirnya hari senin siang dokter jaga memanggilku ibunya Fakhri ya? aku mendengarkan apa yang disampaikan dokter jaga itu, intinya penyakit anakku belum diketahui juga walau sudah 4 hari kami dirawat, dan diakrenakan fasilitas rumah sakit daerah yang terbatas ,ada dugaan yiyi menderita kelainan darah, hah seberat itukah penyakit anakku dokter ? itu baru dugaan bu. kami dirujuk ke RS Muhammad Husein Palembang, aku langsung menanyakan kalau langsung ke jakarta bagaimana? lebih baik .Itulah salah satu alasanku membawa Fakhri ke Jakarta. Setelah sebelumnya berunding dengan ibu dan adik2ku.
Yah kami pergi naik Harum ke Jakarta aku, Fakhri , Tante Iin dan nenek pergi ke Jakarta, sebenarnya rencana kepulanganku juga ditanggal itu bahkan adekku Iin jug telah mengambil cuti untuk menagntar kepulanganku, hanya lebih awal satu hari dari rencana dan memang jalan pergi bukan seperti yang kami inginkan, Hari selasa pagi kelaur dari Rumah Sakit dan langsung jam 1 sudah pergi lagi ke Jakarta yang letaknya juga bukan dekat. Untungnya Semua dimudahkan Allah alhamdulillah dari pemesanan tiket, diantar para tetengga dan yiyi yang tidak rewel selama perjalanan.
Anak adalah titipan akan selalu ada ujian besertanya, semoga setiap ibu2 yang sedang di uji Allah dapat melaluinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar