Bus berangkat meninggalkan Terminal Karya Jaya tepat pukul 13.00. hanya lewat beberapa menit saja dari jadwal keberangkatan, alhamdulillah pelayanan masih bagus, Sepanjang jalan banyak pembakaran hutan terutama di daerah Inderalaya, sempat macet tetapi masih tolerable memang akhir2 ini Inderalaya terkenal macet. Saya jarang pulang lewat Lintas Timur, kalau saya pulang dari Muaraenim bus lewat lintas barat, jadi gak lewat Inderalaya. Hampir 8 tahun kota kecil tempat saya mencari ilmu itu saya tinggalkan , hanya sedikit mengalami perubahan, mungkin Inderalaya adalah kota Transit sehingga penghuninya bukanlah penghuni asli penduduk sana sebagian besar mahasiswa , yang suatu saat pasti akan pergi. Beberapa foto:
Asap akibat pembakaran lahan
Inderalaya, @simpang timbangan
Pertokoaan kecil @ simpang timbangan
PLN lagi
Bus melaju dan tersendat sampai lewat Inderalaya, saya memutuskan untuk membaca, sebagian penasaran saya tentang kota ini sudah tuntas, saya membuka Buku Asma Nadia, yang berjudul Catatn Hati yang Cemburu, dan mulai mengambil posisi wuenakbuat membaca, kebetulan disebelah saya bapak2, sudah tua. Tema buku yang berisi tentang curhat keluarga sempat membuat saya meneteskan air mata, tentu saja saya tahan , takut dikira ada apa2 sama si Bapak tua ini, hehehheheh.
Tidak berapa lama bus berenti di daerah di restoran Pagi Sore, ahhh kebetulan saya belum makan mari kita makan, dan berentinya di tempat yang enak pula, Jadi berturut turut tiga hari saya makan siang di Pagi Sore karena menunya enak dan pas di lidah saya sih gak masalah.
Pagi Sore @.......lupa nama daerahnya
Nasi rendang, tak ketinggalan keripik kentangnya Rumah Makan ini
Bus kembali melanjutkan perjalanan dan kali ini mata kendor, karena perut udah kenceng, tadi kebalikannya. Saya mengistirahatkan mata dan badan tetapi tentu saja karena dalam perjalanan tidak bisa senyaman di rumah , apalagi disamping kita bapak2 yang tentu saja berbeda jenis sama kita , walau sudah tua tidak senyaman jika sesama perempuan.
Jam setengah sepuluh malam bus kembali berenti di Restoran Begadang 3, Lampung , Saya memutuskan tidak makan karena gak lapar juga dan makan roti saja. Bus melaju terus dan hari semakin larut AC yang terlalu dingin membuat saya hanya bisa meringkuk di balik selimut. Yess dan kami telah tiba di Bakauheni dan siap2 untuk untuk menyebrang, artinya gak lama lagi kami sampai ke Jakarta. Tapi kami harus menunggu hingga 2 jam untuk bisa dapat armada yang kosong, dan bukan hanya kami saja semua kendaraan juga begitu. Saya masih ingat jam 00.30 kami tiba dipelabuhan dan baru jam 3 pagi kami baru nyebrang, sempat terlelap dan tersadar kembali dan masih berada di mobil ketika akan menyebrang.
Mobil masuk kapal, Saya tembus saat itu, memang dari pemberhentian terakhir sudah saya sadari, tidak nyaman memang tapi coba saya tahan, akibat terlalu pas2an bawa pembalut dalam perjalanan. Dan tak terlintas apa pun dalam benak saya untuk aksi penyelamatan, saya hanya mengambil tempat di luar kapal dan mencoba tidur setelah sebelumnya, me- recarge power bank saya, kebetulan semua hp saya mati karena sepanjang perjalanan sebelum masuk Lampung sinyal jelek. Jam 5 subuh saya terbangun dan mulai menjelajah kapal dan isinya , Ternyata ferry yang saya tumpangi ini keren banget, dan saya memutuskan mengambil power bank saya yang sudah diisi dengan membayar 5000 rupaiah saja, sebelum melanjutkan foto2 , saya sempat mengganti celana jeans saya yang tembus dengan stok clena yang saya bawa hmmm kenapa gak terfikirkan dari tadi, kebetulan toiletnya juga cukup nyaman airnya bersih lagi serasa pengen mandi, dan saya sudah mengganti pakaian saya, sekarang sudah PD lagi jalan kalo tadi masih ditutupin kain bali yang Retno oleh2kan kepada saya waktu ke Bali.
Mulai menjelajah setiap ruang, penumpang ferry ini yang mobil penumpang hanya bus kami saja , sehingga lagi lagi kapal ini terasa lengang, sangat lengang. Saya sempat sarpan dulu di ferry dengan roti lagi dan Susu Ultra yang saya beli di Palembang, ohhh indah banget serasa naik kapal pesiar hehehehhe , ngarep. Ini hasil penjelajahan saya :
Masih subuh kira2 jam 5 pagi, alam masih seger
Sekoci, bukan ya?
Ada terapi ikan loh
Kan jarang2 ada fasilitas beginian diFerry
Sudah muali agak terang,
Duduk di sini sambil menghadap kelaut tuh sesuatu banget
Di fotoin sama mas2 yang jagain ikan
Masih tentang view laut
Yeayyy udah pagi udah terang lautnya
Para penumpang duduk2 menikamati laut di pagi hari
Oh ini fasilitas taman bermain buat anak2 loh
Sekoci2, masih komplit
Good view
Maksud gambar ini , entahlah.....
Ini Cafetarianya, tempat saya me- recharge power bank
Daftar harga
Taman Bermain, buat anak2
Tempat duduk 2 buat passanger
Kursi santai
Menghadap ke laut , hmmm
Masih diluar kapal
Tersedia tempat untuk tidur, tanpa biaya tambahan
Loker pelampung
Tempat duduk di dalam kapal, masih terlihat baru
View closer
Suasana Cafe
Kursi panjang ini enak banget buat molor
Hiasan tepat di tengah kapal
Ehhhhhh ada yang molor
Toilet perempuan,penuh kaca
Kepada Sang Saka Merah Putih, hormat gerak!!!!
Halo kapal lain.....
Kembali keluar ahh foto2 lagi yuk
Jelas banget pemandangannya, tadi masih gelap
Banyak juga yang alay
Wah ada yang foto2, minta fotoin ahhh
Makasi ya mas, udah motoin
see, how beautiful it is
Pulau apakah itu?
Sudah muali ramai
Menuju dermaga
Kapal besar dan kecil
Alamku
Banyak kapal2
Berpaspasan dengan ferry lain
We love Indonesia
Asal jepret
Dermaga
Sudah terlihat Dermaganya dan mobil2 yang mau nyebrang juga
Sudah mau sampai Merak nih
Bus sampai di Merak pukul 06.30 pagi dan tepat jam 8 saya telah tiba di Tol kebun Jeruk, yang jemput ternyata ketiduran, sehingga saya harus membawa barang2 saya beserta oleh2 titipan yang segambreng itu sendirian, sempat kesel juga tapi sudahlah, tak seberapa lama mas pun datang menjemput dan saya sudah kembali ke Jakarta dan kemacetan hari ini mengawali kedatangan saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar