Halaman

Dedicated to Whole Family

My life my own story

Senin, 08 Oktober 2012

Cerita Mudik Episode 6 : Ferryku Keren Sekali

Bus berangkat meninggalkan Terminal Karya Jaya tepat pukul 13.00. hanya lewat beberapa menit saja dari jadwal keberangkatan, alhamdulillah pelayanan masih bagus, Sepanjang jalan banyak pembakaran hutan terutama  di daerah Inderalaya, sempat macet tetapi masih tolerable memang akhir2 ini Inderalaya terkenal macet. Saya jarang pulang lewat Lintas Timur, kalau saya pulang dari Muaraenim bus lewat lintas barat, jadi gak lewat Inderalaya. Hampir 8 tahun kota kecil tempat saya mencari ilmu itu saya tinggalkan , hanya sedikit mengalami perubahan, mungkin Inderalaya adalah kota Transit sehingga penghuninya bukanlah penghuni asli penduduk sana sebagian besar mahasiswa , yang suatu saat pasti akan pergi. Beberapa foto:

Pembakaran hutan

 
Asap akibat pembakaran lahan

 
Inderalaya, @simpang timbangan

 
Pertokoaan kecil @ simpang timbangan

 
 Simpang timbangan




Tempat beli oleh2 @ inderalaya


PLN  Inderalaya Pagi Sore @.......

 
 
PLN lagi

Bus melaju dan tersendat sampai lewat Inderalaya, saya memutuskan untuk membaca, sebagian penasaran saya tentang kota ini sudah tuntas, saya membuka Buku Asma Nadia, yang berjudul Catatn Hati yang Cemburu, dan mulai mengambil posisi wuenakbuat membaca, kebetulan disebelah saya bapak2, sudah tua. Tema buku yang berisi tentang curhat keluarga sempat membuat saya meneteskan air mata, tentu saja saya tahan , takut dikira ada apa2 sama si Bapak tua ini, hehehheheh.

Tidak berapa lama bus berenti di daerah di restoran Pagi Sore, ahhh kebetulan saya belum makan mari kita makan, dan berentinya di tempat yang enak pula, Jadi berturut turut tiga hari saya makan siang di Pagi Sore karena menunya enak dan pas di lidah saya sih gak masalah.

Pagi Sore @.......lupa nama daerahnya

Nasi rendang, tak ketinggalan keripik kentangnya Rumah Makan ini

Bus kembali melanjutkan perjalanan dan kali ini mata kendor, karena perut udah kenceng, tadi kebalikannya. Saya mengistirahatkan mata dan badan tetapi tentu saja karena dalam perjalanan tidak bisa senyaman di rumah , apalagi disamping kita bapak2 yang tentu saja berbeda jenis sama kita , walau sudah tua tidak senyaman jika sesama perempuan.


Jam setengah sepuluh malam bus kembali berenti di Restoran Begadang 3, Lampung , Saya memutuskan tidak makan karena gak lapar juga dan makan roti saja. Bus melaju terus dan hari semakin larut AC yang terlalu dingin membuat saya hanya bisa meringkuk di balik selimut. Yess dan kami telah tiba di Bakauheni dan siap2 untuk untuk menyebrang, artinya gak lama lagi kami sampai ke Jakarta. Tapi kami harus menunggu hingga 2 jam untuk bisa dapat armada yang kosong, dan bukan hanya kami saja semua kendaraan juga begitu. Saya masih ingat jam 00.30 kami tiba dipelabuhan dan baru jam 3 pagi kami baru nyebrang, sempat terlelap dan tersadar kembali dan masih berada di mobil ketika akan menyebrang.

Mobil masuk kapal, Saya tembus saat itu, memang dari pemberhentian terakhir sudah saya sadari, tidak nyaman memang tapi coba saya tahan, akibat terlalu pas2an bawa pembalut dalam perjalanan. Dan tak terlintas apa pun dalam benak saya untuk aksi penyelamatan, saya hanya mengambil tempat di luar kapal dan mencoba tidur setelah sebelumnya, me- recarge power bank saya, kebetulan semua hp saya mati karena sepanjang perjalanan sebelum masuk Lampung sinyal  jelek. Jam 5 subuh saya terbangun dan mulai menjelajah kapal dan isinya , Ternyata ferry yang saya tumpangi ini keren banget, dan saya memutuskan mengambil power bank saya yang sudah diisi dengan membayar 5000 rupaiah  saja, sebelum melanjutkan foto2 , saya sempat mengganti celana jeans saya yang tembus dengan stok clena yang saya bawa hmmm kenapa gak terfikirkan dari tadi, kebetulan toiletnya juga cukup nyaman airnya bersih lagi serasa pengen mandi, dan saya sudah mengganti pakaian saya, sekarang sudah PD lagi jalan kalo tadi masih ditutupin kain bali yang Retno oleh2kan kepada saya waktu ke Bali.

Mulai menjelajah setiap  ruang, penumpang ferry ini yang mobil penumpang hanya bus kami saja , sehingga lagi lagi kapal ini terasa lengang, sangat lengang. Saya sempat sarpan dulu di ferry dengan roti lagi dan Susu Ultra yang saya beli di Palembang, ohhh indah  banget serasa naik kapal pesiar hehehehhe , ngarep. Ini hasil penjelajahan saya :

Masih subuh kira2 jam 5 pagi, alam masih seger

Sekoci, bukan ya?

Ada terapi ikan loh

Kan jarang2 ada fasilitas beginian diFerry

 Sudah muali agak terang,

Duduk di sini sambil menghadap kelaut tuh sesuatu banget

Di fotoin sama mas2 yang jagain ikan

Masih tentang view laut 

Yeayyy udah pagi udah terang lautnya

Para penumpang duduk2 menikamati laut di pagi hari


Oh ini fasilitas taman bermain buat anak2 loh

Sekoci2, masih komplit

Good view

Maksud gambar ini , entahlah.....


Ini Cafetarianya, tempat saya me- recharge power bank

Daftar harga

Taman Bermain, buat anak2

Tempat duduk 2 buat passanger

Kursi santai

 
Menghadap ke laut , hmmm

Masih diluar kapal

Tersedia tempat untuk tidur, tanpa biaya tambahan

Loker pelampung

Tempat duduk di dalam kapal, masih terlihat baru

View closer

Suasana Cafe

Kursi panjang ini enak banget buat molor

Hiasan tepat di tengah kapal


Ehhhhhh ada yang molor

 
Toilet perempuan,penuh kaca



Kepada Sang Saka Merah Putih, hormat gerak!!!!

Halo kapal lain.....

Kembali keluar ahh foto2 lagi yuk

Jelas banget pemandangannya, tadi masih gelap

 
Ini juga si abangnya udah standbye ajah

 
 Banyak juga yang alay

Wah ada yang foto2, minta fotoin ahhh

Makasi ya mas, udah motoin

Selanjutnya foto2 yang saya ambil adalah  tentang pemandangan :

see, how beautiful it is

Pulau apakah itu?

Sudah muali ramai




Menuju dermaga

Kapal besar dan kecil 

Alamku

Banyak kapal2

Berpaspasan dengan ferry lain

We love Indonesia
Asal jepret

Dermaga

Sudah terlihat Dermaganya dan mobil2 yang mau nyebrang juga


Sudah mau sampai Merak nih


Bus sampai di Merak pukul 06.30 pagi dan tepat jam 8 saya telah tiba di Tol kebun Jeruk, yang jemput ternyata ketiduran, sehingga saya harus membawa barang2 saya beserta oleh2 titipan yang segambreng itu sendirian, sempat kesel juga tapi sudahlah, tak seberapa lama mas pun datang  menjemput dan saya sudah kembali ke Jakarta dan kemacetan hari ini mengawali kedatangan saya.




















Tidak ada komentar: