Tampak luar rumah
Rumahku di Muaraenim, walaupun bukan rumah yang bagus banget , tapi rumah itu adalah rumah peninggalan almarhum papa kami , rumah yang walau jarang banget aku menetap lama disana tapi selalu kurindukan, rumah yang meninggalkan banyak kenangan manis., teringat perjuangan papaku dari mendirikan hingga seperti sekarang, membangdingkan rumah di kampung dengan rumah di kota saat ini sungguh bikin aku merasa sangat beruntung, rumahku di kampung luas tanahnya sekitar 300 m2 an dan luas tanah mungkin 500 m2, Coba cari rumah yang seukuran itu dikota huh pasti harganya selangit.
Aku masih ingat kala itu aku tingkat2 waktu kuliah saat itu, disaat kami menempati rumah kami masih berdiri seadanya, belum diplester, belum diplafon , belum ada jendela, belum berlantai keramik boro2 di cat, belum dipager, nah kalo yang ini sampai sekarang juga belum hehehehheh.
Pelan2 Orangtuaku membangunnya hingga seperti sekarang, disaat yang sama juga 3 anaknya sedang kuliah pula, ditambah sakit papaku juga yang butuh banyak biaya, hebat yah dengan kondisi yang begitu sulitnya tapi semua seolah tanpa beban, prioritas utama papaku adalah pendidikan anaknya, walau kami harus menempati rumah dalam kondisi belum jadi, harus digigit nyamuk karena belum punya jendela tapi sekarang terbayarkan, Mungkn aku tidak terlalu merasakannya karena terus terang saja aku kuliah 5 tahun di Inderalaya 3 jam dari Muaraenim jadi aku nak kos yang pulang setiap minggu saja paling hanya sabtu minggu saja aku habiskan disana, setelah hampir tamat dan aktivitas di Inderalaya berkurang aku menempati rumah dinas di Palembang yang memang fasilitas untuk Kepala Bidang di BPS Propinsi juga kendaraan dinas.
Ini nih penampakan dan ruang2 rumahku:
Halaman yang luas
Rumah dari depan
Teras samping tempat kami ngariung
Halaman ini selalu begini, bersih tanpa rumput mamakku yang rajin bersihin
Pohon Mangga sumber O2 disiang hari
Ruang Tamu
Masih tampak ruang tamu
Ini juga ruang tamu
Angel terbaik menurut gw
Ruang tamu, lagi dan lagi
Ruang makan yang jarang dipake makan, hehheheh
Masih di ruang makan
Tempat nyuci
Teras
Aduh keliatan deh pagernya masih kayu, hehehehhe
Halaman samping kiri
View depan rumah 2 tetangga
Ada yang panen mannga nih
2 komentar:
wah jadi pengen k muara enim..
:)
Posting Komentar